Home » » Rok Mini Berdampak Negatif

Rok Mini Berdampak Negatif

Belum lama ini DPR RI di kisruhkan dengan masalah pakaian yang tidak layak di gunakan dalam pekerjaan sehari-harinya. Hal ini dipicu oleh banyaknya kasus-kasus  yang di hadapi oleh para elit politik yang duduk di kursi DPR. Dalam rangka untuk mengalihkan isi-isu yang selama ini belum terselesaikan.

Sebagian dari mereka beranggapan bahwa larangan memakai rok mini akan menaikkan citra Dewan Perwakilan Rakyat. Seakan-akan mereka lupa bahwa merosotnya citra DPR bukan hanya di sebabkan oleh rok mini, melaikan oleh mereka-mereka yang korup.

Hal ini jelas bahwasanya pemicu utama dalam penurunan martabat bukan lantas di pandang dari satu sisi belaka melaikan dari berbagai sisi. Sebab kecil  kemungkinan martabat DPR RI turun diakibatkan oleh rok mini semata. Dan masih banyak kasus-kasus yang lebih besar dan sangat mencuat di mata publik.

Ahmad Syarif Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta menilai bahwa sanya DPR kurang dewasa dalam menghadapi masalah, sebab hal sepele seperti rok mini di paparkan ke publik dan kasus-kasus yang lebih besar dan lebih pantas untuk di bahas terabaikan.

Kalau di pandang dari segi agama, memang betul memakai rok mini  tidak menutupi aurat. Dan akan menimbulkan nafsu kepada orang yang melihatnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal-hal negatif. Akan tetapi semua itu tergantung pada masing-masing individu yang menjalaninya. Apalagi seorang anggota DPR yang sudah sangat di percayai oleh masyarakat untuk menjadi pemimpinnya masih akan melakukan hal-hal tersebut. Apakah mereka tidak melihat pangkat ke-DPR-annya? Toh walaupun itu semus sifat manusiawi!

Mahasiswa asal Yogyakarta tersebut melanjutkan, DPR priode sekarang kurang berjiwa kedewasaan dalam menyelesaikan masalah. Contoh rok mini itu sendiri, rapat tentang pemutusan kenaikan BBM.  Kalau kita menilai pada waktu rapat penetapan kenaikan BBM, Dewan Perwakilan Rakyat kita seperti rapat yang tak pantas untuk di tayangkan televisi, sebab norma-norma dalam menjalakan rapat masih belum mereka pahimi dan masih belum bisa menghargai pendapat apalagi menghargai penedapat rakyat miskin. Inikah contoh Dewan Perwakilan Rakyat kita?

Naufil istkhori mahasiswa UIN Sunan Kalijaga asal Madura melanjutkan, isu rok mini di DPR bisa-bisa hanya pengalihan isu belaka, agar kasus-kasus besar seperti korupsi, wisma atlet dan lain sebagainya bisa hilang di mata rakyat.

Isu rok mini di DPR bukan hanya menyebar di seluruh Indonesia. Bahkan di Negara-negara lainpun juga memberitakan hal ini menjadi berita halaman depan media terkemuka Eropa, dailymail. Media terbitan Inggris itu menyebutkan bahwa itu merupakan reaksi pemerintah atas tuduhan korupsi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Larangan itu sendiri dilakukan dengan alasan karena bisa menyebabkan pria tidak bisa menahan diri. Apakah kita sebagai rakyat tidak malu dikatakan pria tidak bisa menahan diri alias haus akan seks?

Informasi tersebut mendapat reaksi keras dari pembaca dailymail yang dituangkan dalam halaman komentar media tersebut., Seorang yang mengaku sebagai warga Inggris mengatakan, "Pemerintah inggris harus melarang pria Indonesia datang ke Inggris pada musim panas karena dikhawatirkan melalukan pemerkosaan melihat para wanita mengenakan pakaian serba mini."

Maka dampak dari isu rok mini sudah jelas bahwa nama Indonesia sudah tercemar di Negara lain, bahkan komentar dari salah seorang inggir sangat menyakitkan bagi pembaca Indonesia. Lantas siapa yang mau disalahkan? *umar faruq

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2012. Umar Faruq Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger | Web Design