Home » » Nongkrong, mengapa tidak!?

Nongkrong, mengapa tidak!?

Budaya tren pada masa kini sangat unik sekali sebab setiap individu mempunyai keinginan berbeda-beda. Awalnya  hal yang tren sangat erat hubungannya dengan hal-hal yang bersifat finansial. Bahkan mengakibatkan semua mahasiswa di jerat hutang. Akan tetapi saat ini budaya yang sangat tren di Perguruan tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta adalah nongkrong di warung kopi, caffe dan lain-lain.

Lutfi Afif azzaunuri Jurusan Ilmu Komunikasi UIN sunan Kalijaga asal Jember menuturkan, “hal ini sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa di pungkiri sebab sudah melekat dalam jiwanya masing-masing”. Tapi menjalani budaya yang seperti itu tergantung orangnya masing-masing, kalau seorang mahasiswa hanya nongkrong dan makan-makan saja, akan mengakibatkan kerugian yang sangat fatal. Lutfi melanjutkan, tapi kebanyakan mahasiswa yang nongkrong tidak hanya makan belaka akan tetapi sambil diskusi tentang hal-hal yang bermanfaat. Tuturnya tegas. 

Hal ini sangat unik dan bisa ditiru oleh mahasiswa yang mau maju untuk mengembangkan pola pikirnya. Banyak orang salah pengertian tentang nongkrong di warung kopi dan caffe. Kebanyakan orang-orang saat ini hanya meliaht sebelah mata, tidak melihat terhadap realita yang ada. Tutur Ayik Jurusan Sosiologi Agama. Pada kenyataannya nongkrong di warung kopi itu sangat membuahkan hasil yang banyak, diantaranya bisa menambah wawasan, dan bisa bertukar pikiran kepada teman-teman yang lainnya. Tutur mahasiwa asal Madura. Diskusi sesama teman bisa berjalan dengan nyaman pabila di warung kopi dan caffe, semua nalar kita akan berkembang secara tiba-tiba. Ayik menyarankan, stidaknya mahasiswa tidak meninggalkan budaya tersebut sebab akan membuahkan hasil yang positif.

Maysandi adidarma Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Jurusan Tehnik Sipil, asal Yogyakarta menambahkan, semua sesuatu itu ada baik dan buruknya, akan tetapi kalau nongkrong di caffe dan di tempat yang sifatnya mengluarkan uang kurang baik sebab mahaiswa saat ini tidak memikirkan hal mendatang, dan memilih untuk berfoya-foya saja. Dari sisi baiknya juga harus di perhatikan karena dengan kebiasaan nongkrong di tempat-tempat yang diinginkan oleh mahasiswa, maka semua pengetahuan bisa di peroleh dengan tidak sengaja. Alangkah lebih baiknya apabila kampus menyediakan tempat tongkrongan bagi mahasiswa.

Salah satu mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Irwanto Posantos anjur Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, asal Manggerai Jabar mengatakan, sebaiknya kalau mahasiswa nongkrong tidak di caffé dan di tempat-tempat yang serba mahal. Karena akan mengakibatkan penyakit KANKER (Kantong Kering), bagi mahasiswa. Sebaikknya mahasiwa membudayakan nongkrong di Angkringan, tuturnya sambil ketawa. Budaya nongkrong tidak semuanya buruk, karena kebanyakan mahasiwa saat ini nongkrong di jadikan ajang diskusi setelah pulang dari kampus. Tetapi mahasiswa yang hanya menghabiskan tongkrongannya dengan makan dan ngopi saja akan mengalami kekecewaan yang sangat besar. solusinya bagaimana mahasiswa menghabiskan hari-harinya dengan diskusi seperti halnya di angkringan dan sebagainya.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2012. Umar Faruq Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger | Web Design