Home » » Kebersamaan Yang Hilang

Kebersamaan Yang Hilang

Pada  era serba modern perkembangan semakin pesat dan pergaulan bebas tambah berkembang. Hal ni mengakibatkan pada mahasiswa kurang berkomunikasi dan menghilangkan rasa kebersamaan yang di bangun sejak dulu. Akan tetapi saat ini mahasiswa sudah acuh tak acuh pada sesama mahasiswa itu sendiri.

Tiga mahasiswa sejoli, Dea Ananda, Arin Biverly alzolgih dan Upi Jamilah. Kampus AMA (Akademik Manajemen Administrasi) dan STIKES Surya Global Yogyakarta ketiganya berasal dari NTT. Mereka menuturkan” bahwa mahasiswa dalam menjali hidup harus selalu bersama dan bergaul dengan baik,  agar rasa sosial dalam diri kita terealisasi dengan baik”. Tutrnya.  Tiga sejoli itu melanjutkan,  mahasiswa  harus selalu berintraksi dan membuat kelompok atau Organisasi, supaya rasa egoisme dalam diri mahasiswa tidak tumbuh dan rasa kepemilikan terhadap teman masih melekat. Mereka menyarankan bagaimana semua mahasiswa menghidupkan kembali rasa kebersamaan.

Hal lain yang kita temukan, Bu Suswo Mulyono (warga) memaparkan bahwa sanya tanpa kebersamaan hidup kita bisa mandiri tanpa bergaul dengan orang banyak sebab teman saat ini banyak yang mengajak kepada kejelekan. Tapi sekarang berbeda dengan tahun 1998-1999 an, pada tahun itu mahasiswa masih menjaga rasa kebersamaan dan menjalin hubungan antar masyarakat masih sangat erat. Semenjak tahun berikutnya mahasiswa sudah mengalami kemerosotan dalam segi kebersamaannya. Bu Suswo mengatakan “kalau sekarang labih baik menyendiri ketimbang bergaul dengan orang-orang yang tidak jeleas”.

Harti Winarni S.H Dosen Hukum Pidana Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) memperjelas, kebanyakan mahasiswa sekarang sudah lebih nyaman hidup mandiri ketimbang bersama, dalam kesendirian itu kita bisa nyaman dan bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan puas dan bisa terwujud. Dengan berkembangnya zaman pergaulan menuntut untuk tidak bergaul dengan yang lain, misalnya ketikan mahasiswa sudah berhadapan dengan komputer yang bisa internetan maka mahasiswa tidak menghiraukan siapapun yang ada.

Harti melanjutkan, kehidupan sosial itu sangat di butuhkan dan apabila seorang mahasiswa sifat kesosialannya rendah maka kehidupan dalam kesehariaannya semakin sempit. Akan tetapi hal ini bisa juga menimbulkan hal baik pada diri kita masing-masing, bagi seseorang yang kehidupannya kurang bersosial maka akan cepat memenuhi kebutuhannya. Untuk itu harti menyarankan, bagaimana kehidupan sosial tersebut di hidupkan kembali sekaligus banyak berteman dengan teknologi

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2012. Umar Faruq Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger | Web Design