Home » » Hedonisme Meracuni Mahasiswa

Hedonisme Meracuni Mahasiswa

Hedonisme dikalangan mahasiswa semakin berkembang dengan cepat, diakibatkan semakin majunya perkembangan zaman. Sebab hidonisme sendiri tidak bisa di pungkiri.

Menurut Sely Pratiwi Mahasiswi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY), bahwa sanya hedonisme itu tidak perlu dipaksakan, sebab akan menagkibat terjadinya kerusakan mental. Sely melanjutkan, kalau seandainya mahasiswa masih memaksa untuk ikut, maka ujung-ujungnya dia akan sengsara alias tidak punya duit. Sambil tersenyum.

Hedonisme bagi saya pribadi hanya untuk bersenang-senang saja, dan untuk menjadikan cita-cita tercapai. Tuturnya santai sambil tersenyum. Dari segi penampilan mahasiswa banyak yang mengikuti perkebangan zaman, maka tidak menutup kemungkinan bahwa hedonisme tersebut akan melekat pada diri mahasiswa.
Abdul Goni Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), setuju dengan hedonisme tersebut, karena di setiap kampus kehidupan mahasiswa berbau hidonis. Akan tetapi hedonisme sendiri kurang baik bagi mahasiswa, serta akan merusak pola pikir dan psikologi. Goni melanjutkan, seharusnya mahasiswa mulai merubah pola pikir, dan belajar dewasa.

“Pada dasarnya hidonisme mengajarkan generasi instan, yang akan membahayakan,” Cipto Sembodo Dosen UIN  SUKA dan UCY, tuturnya ketika di wawancarai. Cipto melanjutkan, hedonisme memang cepat meracuni daya fikir mahasiswa, karena perkembangan hedonisme itu sendiri berbeda dengan tahun 1996 an. Pada tahun tersebut mahasiswa masih tetap teguh terhadap pendiriannya.

Cipto memperjelas, bahwa hedonisme tidak mengajarkan proses akan tetapi mengajarkan pola instan yang akan menimbulkan semua mahasiswa terjebak didalamnya. Cipto meminta, agar mahasiswa memahami kalau hidup itu butuh proses, tidak hanya hidup untuk bersenang-senang semata.

Nur Islami dosen UCY menuturkan, bahwa hedonisme adalah budaya yang tidak baik, dan belum tentu benar. Nur meminta, agar mahasiswa memperkuat agamanya masing-masing, agar supaya menghadapi perubahan tidak terikut arus.




0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2012. Umar Faruq Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger | Web Design